Selasa, 04 Maret 2008

In-Forming



Satu contoh adalah teknologi internet, semenjak dikembangkan pada awal tahun 80’an, hingga ,kini internet telah berkembang dengan sangat pesat, terutama dalam fungsinya sebagai information distributor. Dengan fasilitas internet setiap orang dapat mencari informasi mengenai apapun, mulai dari bidang akademis yang digelutinya, hobi hingga jodoh. Dikenal lah teknologi mesin pencari atau search engines. Dengan menuliskan sebuah kata sebagai kata kunci dari apa yang ingin kita cari, dalam waktu beberapa detik akan muncul halaman-halaman informasi yang berkaitan dengan kata kunci tersebut. Salah satu contoh search engines adalah google.
Google adalah mesin pencari nomor satu di dunia internet. Tujuan google, dikutip dari pernyataan google CEO, Eric Schmidt, adalah menipiskan dunia atau flattener the world, ini berarti bahwa tidak ada diskriminasi dalam mendapatkan pengetahuan. Dari konsepnya mengenai pencarian atau searching, google mengaitkanya dengan kolaborasi, maka muncullah istilah In-Forming atau pembentukan kedalam, yang artinya setiap orang dapat membangun dan menyebarkan rantai pasokannya sendiri—tentang informasi, pengetahuan dan hiburan. In-Forming adalah membentuk diri menjadi peneliti, editor, pemilih hiburan, tanpa harus pergi ke perpustakaan atau teater.
In-forming berarti mencari orang, teman, sekutu bahkan kolaborator yang sefikiran atau seide atau memilki gagasan yang sama dengan kita. Google search engines kini hadir dengan tampilan 100 bahasa, dan setiap ada bahasa baru, google langsung menyediakan halaman dengan bahasa tersebut. Salah satu pendiri google, Larry Page, mengatakan, semakin mudah dan akurat suatu pencarian, semakin global pangakalan pemakai google, maka itu berarti semakin kuatnya penipisan itu menjadi. Goggle juga bekerjasama dengan institusi pendidikan dalam menyediakan informasi. Pada tahun 2004 google, bekerjasama dengan perpustakaan University of Michigan dan Stanford University untuk menyediakan 10.000 buku yang disedaikan dan dapat dicari secara online.
Para pendiri Google menyadari bahwa pada akhir 90’an ratusan bahkan ribuah halaman-halaman jaringan informasi akan masuk ke dalam internet, dan keberadaan mesin pencari tak akan mampu bertahan. Ole karena itu Brin dan Page meramu formula matematika untuk mengetahui halaman mana yang paling sering dibuka oleh pengguna internet, semakin sering halaman tersebut dibuka maka semakin penting halaman tersebut. Formula ini dipakai Brin dan Page dalam menentukan halaman internet mana yang akan keluar ketika seseorang mengetikkan sebuah kata kunci di mesin pencari google dan tentu saja yang paling relevan dengan kata kunci tersebut. Metode inilah yang tetap menjadikan google mesin pencari nomor satu favorit masyarakat.